Jakarta – Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) tetap bertugas. Dengan fokus memberikan layanan kesehatan lanjutan. Kepada warga Myanmar yang menjadi korban gempa, meskipun operasi pencarian dan pertolongan (SAR) telah secara resmi dihentikan oleh pemerintah setempat.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam konferensi dari Jakarta pada hari Rabu.
Abdul menjelaskan bahwa operasi SAR untuk korban gempa bumi telah resmi dihentikan oleh pemerintah Myanmar pada Minggu (6/4). Penghentian operasi tersebut diputuskan dengan mempertimbangkan bahwa periode operasi telah melewati tujuh hari, yang dianggap sebagai golden time untuk pencarian dan pertolongan.
Penghentian operasi SAR dari pemerintah Myanmar berlaku untuk seluruh tim SAR internasional, termasuk tim INASAR yang terdiri dari regu Urban SAR, Emergency Medical Team (EMT), serta regu K9, yang telah melaksanakan misi kemanusiaan di Myanmar sejak awal bulan April.
“Saat ini, tim USAR membantu pekerjaan Emergency Medical Team yang memberikan pelayanan kesehatan lanjutan kepada warga yang terdampak,” tuturnya.
Tim INASAR akan terus melaksanakan tugas kemanusiaan di Myanmar dalam beberapa hari ke depan, sebagaimana yang telah diumumkan oleh BNPB sebelumnya, dengan USAR dijadwalkan selama dua pekan atau 14 hari, dan EMT selama 30 hari dari hari keberangkatan mereka.
Kawasan Thukka Theiddhi Ward, Naypyidaw, merupakan salah satu lokasi terdampak bencana yang termasuk dalam wilayah operasi misi kemanusiaan tim INASAR bersama mitra dari Singapura, Myanmar, Vietnam, dan Filipina.
Terlepas dari itu, Abdul mengungkapkan bahwa selama bertugas di Myanmar, tidak ada kendala berarti, dan seluruh anggota tim INASAR melaksanakan tugas dengan penuh semangat untuk kemanusiaan, bersama dengan tim SAR dari negara lain.
“Ya, semua masih tetap siaga di Myanmar,” kata Abdul Muhari.
Gempa bumi bermagnitudo 7,7 terjadi pada Jumat (28/3). Berdasarkan laporan dari otoritas Myanmar, hingga Senin (7/4), jumlah korban meninggal dunia akibat gempa mencapai 3. 600 orang. Selain itu, sebanyak 5. 017 orang dilaporkan mengalami luka-luka, dan 160 orang masih dalam pencarian.